Bulan Juni lalu, saya berpikir betapa beratnya 3 bulan ke depan. Saya harus menjalani PBL selama 2 minggu di Bantaeng kemudian dilanjut dengan KKN selama 2 bulan. Apalagi, 3 hari pulang dari lokasi PBL, saya sudah harus berangkat ke lokasi KKN. Yaaahh, 3 bulan dengan pengabdian masyarakat.
Dan sekarang, saat ini, semuanya sudah berakhir. Pengabdian masyarakat itu telah selesai. Dan semuanya benar benar tidak terasa dan berlangsung dengan sangat cepat. Saya dan teman-teman masih belum percaya kalau ternyata kami telah melalui 3 bulan itu.
Hasilnya dari semua ini, :
1.Saya punya keluarga dimana-mana (investasi keluarga kata ikes hehe)
2.Saya punya tambahan satu bab lagi dalam buku cerita hidupku yang akan selalu ku kenang
3.Saya punya teman-teman di seantero unhas karena ikut kkn regular
4.Saya mengenal dan mempelajari lebih banyak keperibadian lagi
5.Saya lebih banyak mendengar cerita-cerita teman saya, yang belum pernah ku dengar
6.Ada lagi pengalaman hidup baru
7.Terlibat masalah baru dan pastiya penyelesaiannya juga baru
8.Serasa petugas kesehatan beneran gara-gara ikut di kegiatan posyandu (kerja lapangan beneran nih) jadi tau rasanya gmana
9.Koleksi foto-foto saya bertambah (pastinyaaaa)
Terima kasih buat aris, hendry, kak adnan, kak itha, fitri, emma yang sudah saya repotkan selama 2 bulan. Apalagi buat cewek-ceweknya, senang pernah belajar memasak bersama kalian.
jadi teman teman, KKN adalah salah satu bagian dari dunia kampus yang akan memperjelas betapa waktu bergulir cepat.
Perpisahan, sebagaimana kematian, adalah hal yang paling dihindari manusia. Padahal sama seperti pertemuan dan kelahiran, kedua sisi itu melengkapi bagai dua muka dalam satu koin. Hadir sepaket tanpa bisa dipisah. Seberapa lama jatah kita hidup, kita tidak pernah tahu. Yang jelas, kita selalu berjuang setengah mati untuk bisa menerima mati. -Dewi Lestari –